SISTEM SKELETON
Sistem skeleton adalah susunan tulang-tulang manusia yang berhubungan
satu dengan yang lainnya, yang bisa bergerak dengan bantuan-bantuan otot. Sesuai
dengan pendapat Saifuddin (2002:40) yang menjelaskan bahwa “sistem skeleton
adalah Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsur sistem
penegak dan penggerak tulang-tulang manusia yang dihubungkan satu dengan yang
lain melalui sambungan dengan tulang-tulang manusia yang dihubungkan satu
dengan yang lain melalui sambungan dengan tulang atau persedian sehingga
terbentuk kerangka yang merupakan sistemn lokomotor pasif, selanjutnya akan
diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot”. Dan menurut pendapat Luklukaningshih,Z
(2013:2) yang mengatakan bahwa “manusia bias bergerak karena ada rangka dan
otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melaikan dibantu oleh otot.
Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat,
berjalan bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka
manusia”. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem skeleton adalah
susunan tulang-tulang manusia yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga
dapat bergerak dengan bantuan otot.
Sistem skelet
ini berfungsi untuk sebagai berikut :
1.
Memberikan bentuk pada
tubuh sehingga terlihat bentuk yang sangat sempurna dibandingkan makhluk
lain.
2.
Menahan seluruh tubuh
supaya tidak roboh, dan tampak kuat dan kekar.
3.
Melindungi alat yang lunak
dan penting seperti otak, jantung, dan paru-paru.
4.
Tempat melekatnya otot
untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot.
5.
Tempat pembuatan sel darah
merah.
Rangka manusia dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian
alat gerak (apendikular). Bagian aksitulal terdiri atas 80 tulang pada manusia
dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri dari 126 tulang pada
manusia dewasa umumnya.
Bagian Aksial terdiri
dari :
1.
Tulang tengkorok terdiri
dari :
a.
Tulang tempurung kepala (os
cranium)
·
Tulang dahi (os frontale)
·
Tulang kepala belakang (os
occipitale)
·
Tulang ubun-ubun (os
parietale)
·
Tulang tapis (os ethmoidale)
·
Tulang baji (os
sohenioidale)
·
Tulang pelipis (os
temporale)
b.
Tulang muka (os
splanchocranium)
·
Tulang hidung (os nasale)
·
Tulang langit-langit (os
pallatum)
·
Tulang air mata (os lacrimale)
·
Tulang rahang atas (os
maxilla)
·
Tulang rahang bawah (os
mandibula)
·
Tulang pipi (os
zygomaticum)
·
Tulang lidah (os hyoideum)
·
Tulang pisau luku (os
vomer)
2.
Tulang dada (os sternum)
Terdiri
dari 3 bagian, yaitu :
·
Hulu (os manubrium sterni)
·
Badan (os corpus sterni)
·
Taju pedang (os xiphoid
prosesus)
3.
Tulang rusuk (os costae)
·
Tulang rusuk sejati (os
costae vera)
·
Tulang rusuk palsu (os
costae sporia)
·
Tulang rusuk melayang (os
costae fluctuantes)
4.
Tulang belakang (os
vertebrae)
·
Tulang leher (os cervical)
·
Tulang punggung (os
thoraxalis)
·
Tulang pinggung (os lumbar)
·
Tulang kelangkang (os
sacrum)
·
Tulang ekor (os cocigeus)
5.
Tulang gelang bahu
·
Tulang belikat (os scapula)
·
Tulang selangka (os
clavikula)
·
Tulang
6.
Tulang gelang panggul
·
Tulang usus (os lilium)
·
Tulang pinggul (os pelvis)
·
Tulang duduk (os ichium)
·
Tulang kemaluan (os pubis)
Bagian Apendikuler terdiri dari :
1.
Tulang lengan
·
Tulang lengan atas (os
humerus)
·
Tulang pengumpil (os
radius)
·
Tulang jari tangan (os phalanges
manus)
·
Tulang telapak tangan (os
metacarpal)
2.
Tulang tungkai
·
Tulang paha (os femur)
·
Tulang tempurung lutut (os
patella)
·
Tulang kering (os tibia)
·
Tulang betis (os fibula)
·
Tulang pergelangan kaki (os
tarsal)