NASIB MAKANAN DALAM TUBUH MANUSIA
Oleh:
Nama :Nadya
Ulva
NIM:
1606104010050
Dosen
pembimbing:
Drs. Abdurrahman, M.Kes
UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
TAHUN 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 latar
belakang
Makanan
adalah sumber energi bagi tubuh. Akan tetapi sebagian orang yang kekurangan
makanan akan menimbulkan banyak penyakit adapun orang yang kebanyakan makanan
juga dapat menderita penyakit. Kita memerlukan makanan yang gizi dan seimbang
dengan sesuai yang dibutuhkan dalam tubuh kita untuk menjaga pola hidup yang
sehat. Makanan yang kita makan tidak langsung diserap dan dimanfaatkan oleh
tubuh untuk memperoleh energi, ataupun
untuk bertumbuh dan berkembang. Dengan demikian
makanan tersebut harus dipecahkan menjadi zat-zat yang lebih kecil
proses pemecahan makanan tersebut dilakukan secara mekanisme dan kimiawi. Hal
ini dimungkinkan dengan adanya proses-proses pemecahan makanan didalam tubuh
manusia atau lebih dikenal dengan sistem pencernaan.
1.2 Rumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1)
Bagaimana proses terjadinya pemecahan
makanan?
2)
Bagaimana proses pencernaan makanan?
3)
Bagaimana kerja enzim pencernaan?
4)
Apa saja gangguan pada pencernaan?
1.3 tujuan
penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1) Untuk
mengetahui proses pencernaan dalam tubuh manusia.
1.4 manfaat
penulisan
Manfaat
dari makalah ini adalah:
1) Bagi
siswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan
yang bisa dijadikan pedoman dalam
pembelajaran.
2) Bagi
masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang
proses makanan dalam tubuh manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
pengertian
Makanan
adalah sumber energi bagi tubuh. Kandungan nutrisi di dalamnya akan memberikan
energi serta zat lain yang diperlukan oleh sel-sel pada tubuh. Sistem penceraan
atau sistem gastroinstestinal (mualai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernaannya
menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang
tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Namun
sebelumnya makanan harus melalui proses pencernaan hingga menjadi bagian yang
cukup kecil dan dapat diserap tubuh atau makanan yang kita butuhkan tidak dapat
langsung diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh tetapi harus dipecah menjadi
molekul kecil yang dapat larut. . Memecah Nutrisi dalam makanan yang telah
menjadi bagian-bagian kecil akan dicerna tubuh dalam empat proses utama
pencernaan. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk tumbuh, memperoleh energi,
dan mengganti sel yang rusak.
2.2
proses terjadinya pemecahan makanan di dalam perut manusia
Proses
pemecahan makanan menjadi bentuk yang dapat diserap disebut pencernaan. Sistem
pencernaan makanan manusia terdiri atas alat pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas yang
akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
Enzim-enzim
tertentu berfungsi untuk mengubah makanan menjadi zat yang dapat dimanfaatkan
oleh tubuh. Tanpa enzim yang dihasilkan oleh pankreas, kita akan mati kelaparan
walaupun banyak makanan yang kita makan. Makanan yang diperlukan oleh tubuh
kita adalah makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup.
Makanan
yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral,
dan air. Makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin, mineral, dan air tidak mengalami
proses pencernaan.
2.3 Alat Pencernaan Manusia
Sistem
Pencernaan Manusia Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan kita terdiri atas mulut,
pangkal kerongkongan (faring), kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus
yang terdiri atas usus 12 jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum) sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros
usus (rektum), dan anus.
1.
Mulut
Di
dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi memotong dan
menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah ditelan. Gigi manusia
tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham.
Gigi
seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham,
berbentuk runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan. Geraham
terletak di belakang taring dan berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan
makanan. Geraham mempunyai permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan
penggilas.
Selain
gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur.
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur dan
menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan masuk ke
dalam kerongkongan.
Bibir
:
Permukaan
bibir dilapisi epitel berlapis gepeng, dibawahnya terdapat otot
(m.orbicularisoris), kelenjar labialis dan syaraf sensoris serta pembuluh
darah.
Fungsi
bibir antara lain:
1. mengolah
suara agar dapat berkata jelas
2. menunjukkan
perasaan misalnya senyum, meringis atau mencium.
2.
Tenggorokan
Faring
merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di pangkal
faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring berhubungan
dengan tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan kerongkongan..
Faring
terdiri dari:
1. bagian
superior : bagian yang sama tinggi dengan hidung
2. bagian
media : bagian yang sama tinggi dengan mulut
3. bagian
inferior : bagian yang sama tinggi dengan laring
3. kerongkongan
(esofagus)
Kerongkongan
merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini berbentuk tabung
yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di belakang saluran
pernapasan.
4. Lambung
Lambung
atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri. Lambung
terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah (fundus),
dan bagian bawah (pilorus). Di ujung lambung terdapat otot lingkar yang
mengatur masuk atau keluarnya makanan di lambung. Otot lingkar itu cenderung
tertutup dan membuka hanya pada saat ada makanan masuk ke lambung atau saat
muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di ujung lambung yang berbatasan dengan
usus halus, yaitu otot lingkar pilorus.
Pada
dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat menghasilkan
400 - 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam
lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot yang
tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung
menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.
5. Usus Halus
Usus
halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m, serta
banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Bagian pertama dari usus halus
adalah usus dua belas jari (duodenum). Ke dalam usus dua belas jari bermuara
dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu. Selain
menghasilkan enzim, pankreas juga menghasilkan zat yang dapat menetralkan
keasaman makanan yang keluar dari lambung.
Selain
itu terdapat sel Goblet yangmenghasilkan mucus
(lender). Enzim perncernaan yang di produksi jejenum dan ileum yaitu
enzim amino peptidase yang memecah peptide menjadi glikosa:
a. Enzim
maltase : mengubah maltose glukosa
b. Enzim
lactase : mengubah lactose menjadi glukosa
c. Enzim
sucrose : mengubah sucrose menjadi glukosa
Empedu
dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong empedu,
kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan empedu
berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena merupakan
hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas pada feses.
Bagian
kedua usus halus adalah usus tengah (jejenum). Usus tengah merupakan tempat
pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap. Bagian terakhir usus halus
adalah usus penyerapan (ileum). Untuk mempercepat penyerapan sari makanan,
permukaan dalam dinding usus halus berjonjot (bervilus). Jonjot membuat permukaan
usus halus bertambah luas, sehingga sari makanan cepat terserap.
6. Usus Besar
Usus
besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum). Usus
tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun.
Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus (rectum). Usus tebal mengatur
kadar air pada sisa makanan.
Apabila
kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding
usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan tersebut. Di dalam usus tebal
terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang membantu proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu pembentukan vitamin K dan
vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab penyakit.
2.4
Proses Pencernaan Makanan
Proses
pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan. Makanan yang kita makan
ketika masuk ke mulut dipotong dan dihaluskan oleh gigi yang ada dalam mulut.
Proses pencernaan semacam ini disebut pencernaan secara mekanik.
Di
dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur yang dikeluarkan oleh tiga pasang
kelenjar air liur. Ekskresi air liur dapat terjadi karena rangsangan
penglihatan, bau, rasa, atau pikiran tentang makanan. Air liur merupakan cairan
agak pekat dan licin karena mengandung musin (lendir). Air liur membantu
menelan makanan.
Selain
mengandung musin, air liur juga mengandung enzim ptyalin yang disebut juga
amilase. Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (maltosa atau
glukosa) yang dapat larut sehingga mudah dicerna. Oleh karena itu, kita
merasakan rasa manis di mulut pada saat mengunyah makanan yang mengandung
karbohidrat misalnya nasi. Pencernaan dengan bantuan enzim disebut pencernaan
secara kimiawi.
Makanan
dari mulut masuk ke dalam kerongkongan melalui hulu kerongkongan (faring). Pada
saat menelan makanan, epiglotis (katup pangkal tenggorok) menutup tenggorokan.
Dengan demikian makanan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan melainkan ke
dalam kerongkongan. Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan dalam bentuk
gumpalan-gumpalan yang disebut bolus.
Dinding
kerongkongan mengandung kelenjar yang mengeluarkan musin untuk membasahi jalan
makanan. Bergeraknya makanan di dalam kerongkongan dikendalikan oleh otot di
kerongkongan. Otot yang melingkari kerongkongan mengerut dan mengendur
bergantian menimbulkan gerakan meremas dan mendorong makanan masuk ke dalam
lambung. Caranya, di dalam saluran kerongkongan bagian tepat di depan bolus
mengendur, sedangkan tepat di belakang bolus mengerut sehingga bolus didorong
ke bawah. Gerak seperti pada kerongkongan itu disebut gerak peristaltik.
Makanan
dari kerongkongan masuk ke dalam lambung. Saat makanan masuk, otot lingkar
membuka dan menutup kembali agar makanan tetap di dalam lambung. Saat makanan
masuk, lambung akan menghasilkan getah lambung yang bersifat asam karena banyak
mengandung HCl.Asam lambung akan mematikan bakteri yang terbawa makanan yang
tertelan dan mengubah sifat protein dalam makanan sehingga mudah dicerna. Asam
lambung juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsin yang berasal dari pepsinogen.
Di dalam lambung, makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang
dihasilkan dinding lambung, yaitu pepsin dan renin.
Makanan
berada di lambung sekitar 4 jam, tergantung pada jenis makanannya. Cairan lebih
singkat berada di lambung, sedangkan makanan padat dan kaya protein tinggal
lebih lama. Protein yang ada dalam makanan diubah menjadi pepton oleh enzim
pepsin. Jika makanan mengandung protein susu (kasein) maka oleh enzim renin
akan digumpalkan.Makanan dari lambung masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus
halus.
Di
usus halus terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim yang terdapat pada usus halus.
Enzim pencernaan tersebut dihasilkan oleh pankreas yang terletak di bawah
lambung. Enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas antara lain tripsin,
amilopsin, dan lipase. Sehingga pada usus 12 jari, pepton akan diubah menjadi
asam amino oleh enzim tripsin. Amilopsin akan mengubah pati yang telah tercerna
sebagian atau seluruhnya sejak dari mulut menjadi gula sederhana. Pada usus 12
jari, pencernaan lemak dimulai oleh enzin lipase sehingga lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Lemak akan diemulsi oleh cairan empedu yang dihasilkan oleh
empedu.
Dalam
usus halus bagian jejenum pepton diubah menjadi asam amino oleh enzim tripsin.
Karbohidrat berbentuk amilum akan diubah menjadi maltosa oleh enzim amilase,
sedangkan yang berbentuk sukrosa diubah menjadi fruktosa oleh enzim sukrase.
Jika kita memakan karbohidrat yang mengandung laktosa maka akan diubah menjadi
glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase.
Akhir
pencernaan menghasilkan disakarida dan monosakarida dari karbohidrat; asam
amino dari protein dan asam lemak serta gliserol dari lemak. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Di dalam
jonjot usus halus terdapat pembuluh kapiler darah dan pembuluh kil. Pembuluh
darah berfungsi menyerap dan mengangkut sari-sari makanan berupa glukosa, asam
amino, vitamin, dan mineral ke seluruh tubuh.
2.5 Kerja
enzim pencernaan
Pembuluh
kil bertugas menyerap dan mengangkut asam lemak dan gliserol menuju ke pembuluh
balik besar di bawah tulang selangka. Di ujung usus halus, semua sari makanan,
vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh telah diserap. Sisanya berupa
ampas makanan yang akan masuk ke dalam usus besar.
Ampas
makanan terdiri dari makanan yang tidak dapat dicerna (terutama selulosa),
bakteri, sel saluran pencernaan yang mati, dan air. Ampas makanan yang masuk ke
dalam usus besar berbentuk cairan. Hal itu disebabkan selama pencernaan
berlangsung, banyak terjadi penambahan air untuk membantu pencernaan makanan.
Air tersebut berasal dari sekresi kelenjar di mulut, lambung, dan usus halus.
Di usus besar, kelebihan air akan diserap oleh dinding usus besar sehingga
ampas makanan menjadi berbentuk padat yang disebut feses (tinja). Feses
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui anus.
Lamanya
sisa makanan berada di usus besar tergantung keadaan feses dan jumlah air yang
diserap. Umumnya feses berada di usus besar selama 12-14 jam. Jika terjadi
gangguan usus besar karena virus atau bakteri, makanan akan cepat lewat usus
besar dan penyerapan air sangat sedikit, sehingga feses berbentuk cair. Keadaan
ini disebut diare. Bila diare terjadi dalam waktu yang lama, penderita dapat
mengalami kekurangan cairan tubuh yang disebut dehidrasi. Sebaliknya, usus
besar dapat menahan feses untuk waktu yang lama. Akibatnya feses menjadi sangat
kering karena terlalu banyak air yang diserap. Keadaan ini disebut sembelit
(konstipasi).
2.6 Kandungan
Bahan Makanan
Makanan
yang diperlukan oleh tubuh kita adalah makanan yang bergizi dalam jumlah yang
cukup. Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
garam mineral, dan air.
Karbohidrat
diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi utama, karena karbohidrat saat
dicerna akan menghasilkan monosakarida seperti glukosa. Glukosa tersebut akan
dibakar menggunakan oksigen dalam sel sehingga menghasilkan energi untuk hidup.
Karbohidrat juga berfungsi sebagai bahan dasar pembentuk lemak dan protein.
Kelebihan karbohidrat akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak di bawah
lapisan kulit.
Bahan
makanan yang mengandung banyak karbohidrat antara lain padi-padian seperti
jagung, beras dan gandum. Umbi-umbian seperti singkong, kentang dan ubi jalar
merupakan sumber karbohidrat. Sumber karbohidrat yang sudah berbentuk
disakarida dan sangat cepat dalam menyediakan energi bagi tubuh adalah gula.
Gula bisa berbentuk gula tebu atau gula aren, gula kelapa atau madu. Bentuk
gula yang sangat manis atau disebut gula invert banyak terdapat dalam madu.
Protein
memegang peranan penting untuk kelangsungan sistem makhluk hidup. Sumber
protein hewani antara lain berupa daging, telur, dan susu. Sumber protein
nabati diantaranya bisa diperoleh dari beragam makanan yang dibuat dari
kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan kacang hijau.
Tubuh
kita menggunakan 22 macam asam amino yang akan disusun menjadi protein baru
dalam tubuh kita sehingga menghasilkan sekitar 50.000 jenis protein. Tubuh kita
dapat membuat hampir semua asam amino tersebut kecuali sekitar 8 jenis asam
amino yang harus kita peroleh dari makanan.
Lemak
merupakan bentuk molekul penyimpanan energi terbaik, karena akan menghasilkan
banyak energi ketika dioksidasidan mudah untuk ditabung dalam sistem tubuh.
Asam lemak essential juga penting dalam produksi hemoglobin, dan pengaturan zat
yang melewati membran sel serta berperan mencegah kerusakan dari lemak perusak.
Kekurangan asam lemak essential dapat menyebabkan kerusakan kulit, hati,
rontoknya rambut, tubuh tidak tahan terhadap infeksi, juga menurunkan kesuburan
bagi laki-laki, dan menyebabkan keguguran bagi perempuan. Vitamin dan mineral
banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan.
Bagian
terbesar dari tubuh kita adalah air. Air merupakan pelarut dalam tubuh. Air
juga memegang peranan penting karena berbagai reaksi kimia yang terjadi dalam
tubuh berlangsung karena adanya air. Vitamin harus dikonsumsi sesuai kebutuhan
saja, karena jika berlebih justru akan menimbulkan gangguan. Kebutuhan tubuh
kita akan vitamin sesuai dengan Tabel berikut.
Vitamin
A banyak terdapat pada hati sapi atau hati ayam. Tumbuhan tidak ada yang
mengandung vitamin A, namun sayuran seperti wortel banyak mengandung karoten
yang merupakan provitamin A, yang kemudian akan diubah menjadi vitamin A dalam
tubuh. Vitamin A berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai
penyakit, memelihara kulit, dan meningkatkan fungsi penglihatan. Vitamin A juga
sangat berperan pada siklus reproduksi wanita. Vitamin D dalam tubuh dibuat di
kulit saat terkena sinar matahari. Vitamin D berfungsi membantu penyerapan
kalsium dalam usus halus.
Vitamin
E biasa terdapat dalam minyak sayur, sayuran hijau dan hampir semua biji-bijian
seperti biji bunga matahari. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan
memelihara keutuhan membran sel. Vitamin K pada umumnya dibuat oleh bakteri
dalam usus besar. Vitamin K juga dapat diperoleh dari daun sayuran berwarna
hijau. Vitamin K berfungsi dalam proses pembekuan darah. Vitamin C terdapat
dalam buah-buahan dan sayuran, terutama jeruk, strawberi dan tomat. Vitamin C
penting untuk proses pertumbuhan tulang rawan, tulang dan gigi. Vitamin C juga
sangat berperan dalam proses penyembuhan penyakit Vitamin B1 yang banyak terkandung dalam
daging, sayuran hijau, bijibijian dan kacang-kacangan, dibutuhkan dalam proses
oksidasi glukosa.
Vitamin
B2 yang berfungsi membantu proses respirasi sel dapat diperoleh dari susu,
daging dan biji-bijian. Vitamin B6 yang berperan dalam metabolisme protein,
termasuk dalam reaksi sintesis asam amino terdapat dalam daging hewan mamalia,
ikan dan unggas. Selain vitamin, tubuh kita juga memerlukan mineral untuk
menyeimbangkan proses dalam tubuh.
Kalsium berguna untuk pembentukan tulang dan
gigi, membantu proses pembekuan darah, proses kontraksi otot dan proses
penghantaran impuls saraf dalam tubuh kita. Kalsium banyak terdapat dalam
sayuran dan buah-buahan, susu, keju dan kuning telur. Selain mengandung
kalsium, buah dan sayuran juga banyak mengandung kalium. Kekurangan kalium
menyebabkan gangguan pada jantung dan saraf.
2.7 Gangguan pada Pencernaan
Sistem
pencernaan terdiri dari beberapa organ. Bila salah satu organ mengalami
gangguan sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya maka keseluruhan sistem pencernaan
akan terganggu. Pada mulut, gangguan dapat disebabkan adanya gangguan pada gigi
dan lidah. Gigi yang rusak akan membuat makanan tidak dihancurkan dengan baik,
sehingga akan membuat tugas lambung dalam menghancurkan makanan menjadi berat
dan dapat menimbulkan kerusakan pada lambung. Lidah yang tidak terjaga
kebersihan juga akan menimbulkan benjolan bernanah sehingga menganggu fungsi
lidah dalam mengecap rasa dan saat proses menelan.
Pada
percabangan kerongkongan juga sering terjadi radang yang menyebabkan kita sulit
menelan akibat mengkonsumsi makanan yang tidak tepat. Hal yang lebih buruknya
akan terjadi pembengkakkan amandel. Pola makanan yang salah dan jenis makanan
tertentu pun akan membuat kerusakan pada lambung. Produksi asam lambung terpola
oleh kebiasaan makan. Bila asam lambung tidak dipergunakan karena makanan
terlambat masuk, maka asam lambung tersebut dapat mengikis dinding lambung,
terlebih karena gerakan lambung yang menggiling. Gesekan antar dinding lambung
akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Asam lambung yang terlalu banyak
dan tidak ternetralisir di usus 12 jari akan juga menimbulkan kebocoran pada
usus.
Gangguan
akibat ketidak selarasan kerja usus besar pun dapat menimbulkan ganguan yang
disebut konstipasi dan diare. Konstipasi merupakan gangguan berupa sulitnya
pengeluaran feses karena penyerapan air berlebih dalam usus besar. Gangguan
sulit buang air besar ini bisa dicegah dengan mengkonsusmsi banyak makanan
berserat. Selain akibat bakteri diare dapat disebabkan gangguan penyerapan air
sehingga feses keluar berupa cairan.
Gangguan
lain pada sistem pencernaan dapat berupa peradangan pada saluran pencernaan
yang disebut peritonitis. Cara terbaik untuk mengatasi gangguan pencernaan ini
adalah dengan pola makan yang teratur dengan makanan yang baik dan sehat.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Makanan
adalah sumber energi bagi tubuh. Kandungan nutrisi di dalamnya akan memberikan
energi serta zat lain yang diperlukan oleh sel-sel pada tubuh.
2. Makanan
yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam mineral,
dan air. Makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Vitamin, mineral, dan air tidak mengalami
proses pencernaan.
3. Saluran
pencernaan kita terdiri atas mulut, pangkal kerongkongan (faring), kerongkongan
(esofagus), lambung, usus halus yang terdiri atas usus 12 jari (duodenum), usus
tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan usus besar, terdiri
atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan anus.
3.2
Saran
Diharapkan kepada
para pembaca tentang nasib makanan dalam
tubuh manusia, agar nantinya tidak terjadi kesalahan dalam
hal penyimpulan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sarpini,Rusbandi.2015.
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia untuk
paramedia. Bogor: Penerbit IN MEDIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar